Pages

BIOLOGY :: Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah yang terdapat di dalam tubuh manusia merupakan sebuah perangkat transportasi yang paling sempurna dan menakjubkan di dunia. Sistem ini memiliki panjang pembuluh melebihi panjang seluruh rel kereta api di dunia yang cakupan jaraknya mampu mencapai hitungan antara 100 ribu hingga 150 ribu kilometer. Sistem peredaran darah ini bekerja secara otomatik tanpa henti sepanjang siang malam. Dia bertugas menyiapkan darah lalu mengedarkannya ke seluruh jaringan badan yang membutuhkannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing sel badan tersebut yang jumlahnya bisa melebihi ratusan milyar sel. Dalam aktivitasnya, sistem ini akan membuang sel-sel yang rusak lalu menggantikannya dengan membentuk sel-sel baru berupa sel-sel darah merah, pada setiap detiknya dia mampu menyiapkan satu juta sel darah merah untuk menggantikan sel-sel yang rusak tadi.

Ketika pembuluh-pembuluh pengirim darah mengalami kerusakan, maka sistem ini secara otomatis akan mereparasi dan memperbaikinya. Demikian juga, apabila pembuluh pengirim darah yang sangat halus ini terlobangi oleh sebuah jarum, maka sistem ini dengan segera akan mengatupkannya untuk mengembalikannya sebagaimana keadaan semula.

Ketika terjadi goresan kecil pada permukaan tubuh, maka dia akan bereaksi dengan memunculkan segumpal bulu halus dari bahan fibrine (bahan sejenis albumen darah) yang akan mengambil sel-sel darah lalu membentuk jeli, tanpa adanya gumpalan pencegah ini, maka luka yang paling kecil sekalipun akan mampu menyebabkan terjadinya pendarahan yang bisa berakhir pada kematian.

Dalam setiap menitnya, sistem peredaran darah ini mampu mengedarkan 5 liter darah ke seluruh tubuh yang berarti dalam sepanjang siang dan malam dia mampu menyalurkan lebih dari tujuh ribu liter darah.

Pembuluh arteri tidak hanya berperan sebagai sebuah pipa yang sederhana melainkan merupakan pembuluh hidup yang memiliki kapabilitas sangat menarik, pembuluh inilah yang telah menyebabkan terjadinya denyutan dan detakan jantung.

Jantung akan memompa dan mengirimkan darah secara perlahan ke pembuluh arteri, yang kemudian oleh pembuluh ini akan diatur untuk menciptakan denyutan nadi yang lebih ringan. Pada pertengahan perjalanannya, darah ini akan saling bergabung dan secara perlahan akan memasuki pembuluh-pembuluh darah halus, dan ketika pembuluh-pembuluh ini mati karena tarikan yang sangat kuat, dengan otomatis pembuluh-pembuluh ini akan kosong dari darah.

Pada awalnya, para ahli bedah mengira bahwa pembuluh-pembuluh ini bertugas untuk membawa udara, akan tetapi akhirnya pada tahun 1628 Masehi, Wiliam Harry, seorang dokter berkebangsaan Inggris menemukan aktivitas pembuluh sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah melakukan dua aktivitas, pertama: darah yang memasuki pembuluh-pembuluh untuk mengirimkan nutrisi ke sel-sel tubuh akan membawa bahan-bahan seperti asid-asid amino yang berguna untuk mereparasi jaringan-jaringan badan, juga akan membawa gula yang merupakan sumber energi, serta bahan-bahan mineral lain seperti vitamin-vitamin, hormon-hormon dan oksigen.

Kedua: darah yang kembali ke jantung dengan perantara pembuluh-pembuluh darah halus, dalam perjalanannya kembali, akan mengambil gas karbon, air, sel-sel yang rusak dan serpihan-serpihan yang dihasilkan dari perubahan dan aksi reaksi protein-protein.

aksi dan reaksi apa yang akan terjadi ketika kita menyantap sepotong daging:

Di dalam perut dan usus-usus panjang, fermentasi gastric (lambung perut) akan mengubah protein-protein ke dalam bentuk asid-asid amino. Perlu diketahui bahwa di dalam dinding usus terdapat bulu-bulu halus yang ketika kita letakkan di bawah teropong mikroskop akan terlihat dalam bentuk yang mirip dengan permadani tebal.

Jumlah bulu-bulu halus di atas bisa mencapai hitungan hingga lima jutaan, dimana masing-masingnya tertanam pada sebuah pembuluh halus yang terletak di dalam dinding pori-pori yang merupakan butiran-butiran sangat halus yang menyaring asid-asid amino, getah dan sumsum daging, bahan-bahan yang telah tersaring, akan memasuki peredaran darah, akan tetapi sebelumnya mereka akan mengunjungi liver yang merupakan laboratorium kimia dan pengatur darah.

Liver senantiasa mengontrol jumlah gula darah yang dibutuhkan sebagai bahan makanan otot, dan juga mengontrol asid-asid amino yang dibutuhkan untuk membentuk dan memperbaiki jaringan-jaringan badan.

Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan daging yang banyak, maka darah yang akan memasuki liver pun akan mengandung asid-asid amino yang banyak pula, dan liver akan menyimpan sebagian dari bahan-bahan ini dan mempergunakan sebagian lainnya. Dengan proses ini, darah sebagai bahan nutrisi bagi sel-sel tubuh akan tersedia dan akan dikirimkan hingga sampai pada setiap bagian sel-sel tubuh yang membutuhkannya, misalnya untuk membentuk sebuah otot atau memperbaharui jari yang terbakar.

Gula yang didapatkan oleh darah dari teh manis yang kita hirup, demikian juga yang dihasilkan dari tepung roti dan kentang yang kita makan, pada usus panjang akan berubah menjadi glukosa dan setelah itu akan memasuki liver. Setiap kali glukosa ini mencapai jumlah tertentu, maka liver akan mengubahnya menjadi glycogene, lalu menyimpannya dalam bentuk ini. Ketika otot membutuhkan bahan bakar dan energi, maka glycogene ini akan kembali berubah menjadi glukosa dan secara bertahap akan keluar dari liver. Ketika terjadi aktivitas olah raga yang membutuhkan banyak energi, maka liver ini akan mengambil glukosa simpanannya yang cukup untuk dimanfaatkan dalam waktu sekitar 12 hingga 24 jam.

Lemak-lemakpun merupakan salah satu dari jenis bahan bakar yang dipergunakan oleh tubuh. Setelah melakukan perjalanannya melewati usus, lemak-lemak ini akan berubah menjadi asid-asid lemak dan memasuki getah makanan, dan setiap kali persediaan glycogene yang disimpan oleh liver habis, maka untuk beberapa minggu lamanya liver mampu memenuhi bahan bakar tubuh dengan persediaan dan simpanan yang dia miliki.

Sebagaimana yang telah kami sebutkan, darah membawa berbagai bahan di dalam dirinya terutama bahan-bahan protein yang memiliki jumlah cukup menarik perhatian. Salah satu dari protein-protein mengandung bahan yang digunakan untuk kelenjar tiroid[1], sementara yang lainnya memiliki fosfor yang mempunyai peran sangat penting untuk menguatkan tulang-tulang dan memberikan pertahanan yang kuat bagi gigi.

Di dalam darah senantiasa terdapat satu liter oksigen larut, gas teramat penting ini, di dalam darah akan bergabung dengan hemoglobin, yang kemudian dari proses ini akan dihasilkan warna merah darah sebagaimana yang kita miliki. Meskipun proses ini bisa berlangsung di dalam paru-paru akan tetapi proses kebalikannya terjadi di dalam sel-sel dan juga di dalam sepanjang sistem peredaran darah. Dalam proses ini hemoglobin akan menolak oksigen ke arah darah dan gas karbon akan mengambil darah.

Bagian dari sistem peredaran darah yang sering mendapat perhatian adalah saluran luas dari pembuluh-pembuluh halus yang merupakan pipa-pipa mikroskopik yang menghubungkan ujung pembuluh-pembuluh halus. Pembuluh-pembuluh ini sedemikian halusnya sehingga ketika sel-sel darah merah hendak memasukinya, mereka terpaksa harus melakukannya secara bergilir, di sinilah darah melakukan kewajiban aslinya dan memberikan nutrisi pada sel-sel lalu mengambil sel-sel yang telah rusak dan menyertakannya dalam alirannya.

Masing-masing sel melangsungkan kehidupannya dengan berenang di dalam cairan bergaram yang senantiasa mengalami pembaruan, dan cairan asin tersebut berperan sebagai tempat untuk melakukan pembinaan sel-sel tadi.

Darah halus memiliki beragam sedimen antara lain seperti gas karbon, air, dan sisa-sisa protein yang telah mengalami perubahan, dan sistem peredaran darahlah yang bertugas untuk mengirimkan sedimen-sedimen ini ke dalam liver atau ginjal.

Ginjal merupakan sebuah sistem infiltrasi yang terbentuk dari pipa-pipa sangat panjang yang jumlah ukuran panjangnya bisa mencapai seratus kilometer, bentuk ginjal ini mirip dengan biji-bijian, dan dalam sepanjang siang dan malam dia mampu membersihkan darah hingga mendekati jumlah 200 liter darah. Bahan-bahan berbahaya dan kotor yang terdapat di dalam darah khususnya urea, amoniak dan kerak-kerak dari sisa makanan akan diubahnya menjadi urine yang kemudian akan dikeluarkan, sementara 178 liter cairan yang bersih akan dikirimkannya kembali ke dalam darah.

Liver akan mengontrol asid-asid amino dan gula darah, sedangkan ginjal bertugas untuk menyeimbangkan bahan-bahan mineral darah.

Darah yang memasuki ginjal bisa jadi memiliki kandungan garam sodium, magnesium dan fosfat dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam keadaan ini kedua ginjal akan meletakkan mineral-mineral garam tersebut dalam pengawasannya untuk membatasi jumlah masing-masingnya. Ketika darah meninggalkan kedua ginjal, maka dia akan membawa sejumlah bahan-bahan mineral garam yang dibutuhkan oleh anggota tubuh yang secara urgensi harus memiliki bahan-bahan tersebut, lalu mengirimkannya kepada sel-sel tubuh yang membutuhkanya, dan darah ini akan melakukan tugas-tugas di atas dengan sangat cermat.

Berdasarkan metode lama, kecepatan aliran darah bisa ditentukan dengan cara menyuntikkan cairan asin ke dalam pembuluh darah. Cairan ini akan disuntikkan melalui pembuluh darah yang terletak di pergelangan kaki, lalu waktu yang dibutuhkan sejak dilakukan penyuntikan hingga sampainya cairan asin ini ke indera perasa yaitu lidah, akan dihitung dengan menggunakan sebuah alat penghitung waktu yang sangat detail bernama chronometer.

Akan tetapi pada era kontemporer, kecepatan aliran darah telah bisa diukur dengan alat ukur tertentu yang menggunakan bahan radioaktif. Dari pengamatan yang dilakukan dengan alat ini, para spesialis sampai pada kesimpulan bahwa batasan normal kecepatan aliran darah, pada setiap detiknya mampu menempuh jarak hingga limabelas sentimeter. Pengontrolan aliran darah pada setiap detik merupakan pekerjaan yang sangat susah dan menuntut kecermatan tinggi dan hal ini bergantung pada pusat urat-urat saraf dan pembuluh kapiler.

Cairan-cairan saraf yang bergerak dari otak ke arah dinding otot-otot pembuluh, akan memberikan perintah yang in-active atau perlahan, perintah ini lalu akan diterima oleh klep pengatur darah yang akan terbuka dan tertutup secara otomatis. Misalnya, apabila pada hari yang sangat panas, seseorang berbaring di samping kolam air, maka aliran darahnya bisa tetap berada dalam keadaan yang tenang dan pembuluh-pembuluh halusnya kosong, hal ini dikarenakan, ketika seseorang berada dalam keadaan yang tenang dan santai, sel-sel tubuhnya tidak banyak membutuhkan energi. Akan tetapi, begitu orang tersebut menceburkan dirinya ke dalam kolam, maka pusat penggerak saraf dan otot-ototnya dengan cepat akan melakukan aktivitas, dan otot-ototnya akan segera melahap glukosa-glukosa miliknya lalu berusaha untuk segera membuang sedimen-sedimen karbon yang ada di dalamnya.

Di dalam tubuh terdapat pula cabang lain yang memegang peran penting untuk mengontrol aliran darah, salah satunya terletak pada bagian atas perut yang juga merupakan salah satu dari saluran saraf. Apabila terdapat benturan mengenai bagian ini maka saluran tipis ini akan segera mengalami kerusakan dan pembuluh-pembuluh halus yang terdapat di dalam perut akan mengalami pembengkakan. Dengan adanya pembengkakan, darah akan tersedot ke lokasi ini dalam jumlah yang besar, yang hal ini akan menyebabkan otak mengalami kekurangan persediaan darah, dan kekurangan persediaan darah pada otaklah yang kemudian menyebabkan penderita menjadi pingsan.

Setelah makan siang atau makan malam, peristiwa semacam ini pun akan terjadi, hanya saja, dengan kualitas yang tidak terlalu parah. Ketika darah yang digunakan untuk mencerna makanan memberikan perhatiannya pada kondisi perut, maka otak akan menerima darah kurang dari jumlah yang seharusnya dia terima, reaksi yang akan muncul dari keadaan ini adalah timbulnya rasa mengantuk pada seseorang, karena alasan inilah sehingga sering dikatakan bahwa setelah makan seseorang harus menghindarkan diri dari pergi ke air, karena apabila darah yang sampai pada sistem pencernaan dan otot-otot tidak mencukupi, maka akan bisa terjadi kekacauan pada tubuh yang berakibat sangat fatal.

Jumlah sel-sel darah merah yang dimiliki oleh orang dewasa kira-kira berkisar antara enam hingga tujuh liter, dimana dalam jumlah sebanyak ini terdapat sekitar 30 ribu milyar sel. Sel-sel ini beroperasi di dalam inti tulang dan dalam setiap menitnya mampu menciptakan 72 juta sel setara yang kemudian akan menghilang, dan umur terpanjang dari kehidupannya adalah 30 hari.

Sel-sel darah merah, yang menjadi target serangan dari tambahan-tambahan mikroskopik sel yang mirip dengan lautan bintang ketika melewati liver, akan menjadi musnah dan menghilang, akan tetapi organ-organ tubuh senantiasa akan menyimpan 85 persen dari sel-sel ini, dan simpanan ini akan dikirimkan oleh darah ke inti tulang, kemudian inti tulang akan melakukan proses untuk mempersiapkan hemoglobin baru.

Di dalam tubuh manusia, selain terdapat sel-sel darah merah, terdapat pula sel-sel darah putih yang memiliki tugas untuk melakukan penyerangan kepada bakteri dan infeksi-infeksi serta kerusakan darah yang ada di dalam tubuh, sebagian dari sel-sel darah putih ini akan menyerang mikroba-mikroba lalu memakannya.

Di dalam darah terdapat pula sebuah bahan yang dipergunakan untuk melakukan penggumpalan, dimana para ilmuwan dan para ahli kimia hingga kini belum mampu menemukan substansinya. Selain itu, di dalam darah juga bisa ditemukan adanya material lain yang sangat signifikan, dimana material ini sangat berguna untuk menentukan jenis dan golongan darah yang dimiliki secara khusus oleh setiap individu. Hingga saat ini telah ditemukan dua hingga tiga jenis darah dan sebagaimana yang kita ketahui, akhir-akhir ini telah dilakukan pengaturan yang rapi dalam menyusun berkas-berkas jenis darah untuk masing-masing individu.

Sebagaimana yang telah kami jelaskan, masing-masing struktur sistem perangkat pengatur darah dan jaringan-jaringan pembuluh halusnya, demikian juga cairan darah, memiliki kekhususan yang sangat menarik dan menakjubkan, demikian juga bahan-bahan yang mengkomposisi darah pun tidak kalah menakjubkan, dengan melakukan pengamatan yang lebih mendalam terhadap struktur serta aktifitas yang dilakukannya secara kontinu dan tiada henti ini akan membuat kita menundukkan kepala dengan takdzim di hadapan Tuhan Sang Pencipta.

0 komentar:

Posting Komentar

Ekosistem

gerak matahari