Pages

BIOLOGY :: Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa

JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).

1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

BIOLOGY :: Ekosistem

Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.

1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

A. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.

Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

B. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.

2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

1. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.

a. Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.

b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih
dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama
musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-
udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-
ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

d. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati. Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :

  • Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.

  • Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.

Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan। Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor। Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air।

C. Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.


a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus कहाया matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).

2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut।

a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.

2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.

Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.

1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).

2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.

Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas। Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen। Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.

3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut। Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.

Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.

Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

BIOLOGY :: Sistem Gerak

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot.Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)

Fungsi kerangka:

1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.
3. Tempat melekatnya otot-otot
4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih
5. Alat gerak pasif

a. Tulang Rawan :
• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.
• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.

b. Tulang Keras :
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.

Persendian
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.

Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

● 1. Hubungan Sinartrosis
• Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
Contoh :
hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.
Hubungan ruas-ruas tulang belakang.
• Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh :
Hubungan antar tulang-tulang tengkorak

● 2. Hubungan Diartrosis
Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
• Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara :
o ruas-ruas jari
o siku
o lutut

• Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara :
o tulang hasta dengan pengumpil
o tulang kepala dengan tulang atlas

• Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara :
o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki

• Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara :
o tulang lengan dengan gelang bahu
o tulang paha dengan gelang panggul

• Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara :
o tulang-tulang pergelangan tangan
o tulang-tulang pergelangan kaki

Kelainan Pada Tulang
*-Kelainan tulang karena kebiasaan yang salah :
• Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan
• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan

*-Kelainan tulang karena kekurangan gizi
• Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang.

*-Fraktura (patah tulang)
*-Fisura (retak tulang)
*-Arthritis (radang sendi)
*-Memar

Sistem Otot
● Jenis-jenis Otot
• Otot Polos
• Otot Lurik/otot rangka
• Otot Jantung (miokardium)

● Cara Kerja Otot

Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)

Cara kerja otot dapat dibedakan :
• Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.

• Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh : – otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
- otot-otot dada
- otot-otot perut

BIOLOGY :: Liver

Liver atau hati hitam merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dan memiliki kapasitas paling tinggi, warnanya merah hitam dengan jaringan pembentuk yang melingkar, beratnya tidak melebihi seperempatpuluh dari berat tubuh manusia, terletak di sebelah kiri bagian atas perut, di bawah selaput hati yang terletak di dalam rongga dada.

Kelenjar ini merupakan laboratorium tubuh yang sangat misterius. Aktifitasnya akan menyebabkan terjadinya denyutan pada jantung, pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah, dan dia juga berperan untuk mempermudah pencernaan makanan, memperbaiki aktifitas otak dan memberikan energi pada otot-otot tubuh.

Jaringan otot liver terbentuk dari sel-sel yang sejenis, dan sel-sel halus yang berjumlah jutaan ini saling berdempetan yang kemudian akan membentuk kelenjar yang lebih tebal, dan dari pengaruh aliran darah yang terus-menerus, telah menyebabkan kelenjar ini senantiasa berada dalam keadaan yang lembab dan basah.

Darah-darah yang dikirimkan ke dalam liver memiliki banyak kandungan nutrisi. Sebagian dari darah-darah tersebut berasal dari pipa sistem pencernaan yang memasuki liver melalui pembuluh hitam besar, dan sebagiannya lagi yang memiliki kandungan oksigen, memasuki liver dari sebelah kiri jantung melalui pembuluh arteri liver, dan keduanya akan bercampur sebelum sampai ke dalam sel-sel liver yang kemudian secara bersamaan akan mengeluarkan kekuatan untuk mengaktifkan perangkat kimia liver supaya liver mampu melakukan aktifitasnya dengan baik.

Sel-sel liver akan mensekresikan atau mengeluarkan bahan yang dibutuhkan oleh organ-organ tubuh untuk melakukan aktifitasnya secara lebih baik, seperti: kedua ginjal tanpa adanya bantuan dari liver tidak akan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan dan membuang kerusakan dan sedimen-sedimen yang ada, yang sebelumnya telah diubah oleh liver dalam bentuk urea. Liver juga merupakan gudang penyimpanan bahan-bahan vitamin, dimana dalam kondisi kekurangan vitamin, inti tulang tidak akan mampu menyiapkan bahan-bahan urgensi untuk darah.

Kecenderungan dan hasrat seksual meskipun sumber energinya terletak pada alat genital, akan tetapi aktifitas kelenjarnya mengikuti dan bergantung pada keadaan liver yang merupakan pengatur hormon-hormon seksual.

Liverlah yang membuat asid-asid amino dan albumen lalu mengubahnya ke dalam bentuk sejumlah garam dan air. Empedu liverlah yang menertibkan, mengatur dan menjalankan aktifitas usus-usus dan mencegah terjadinya keracunan makanan, dan apabila terjadi pendarahan pada keadaan ini, maka pasien akan menghadapi bahaya kematian. Selain itu liver akan mengeluarkan sebuah bahan untuk melawan terjadinya pembekuan darah dimana apabila bahan ini tidak ada, maka akan terjadi bahaya pemblokiran pembuluh arteri darah ke arah otak.

Liver juga berperan dalam melawan mikroba-mikroba yang berbahaya lalu mengeluarkannya dari tubuh, liver juga akan melepaskan kita dari bahaya yang ditimbulkan oleh kelebihan dosis dalam meminum obat-obatan, dengan cara mencernakannya. Dan akhirnya liver jugalah yang menjaga dan mempertahankan kulit tubuh dari kontaminasi dan pencemaran yang dilakukan oleh racun-racun hasil produksi.

Ketika kita melangkahkan kaki untuk menaiki anak tangga, maka kelenjar-kelenjar tubuh kita akan membutuhkan energi untuk bahan bakar. Dalam keadaan seperti ini, liver akan melakukan aktifitasnya untuk mengubah simpanan glycogene-nya menjadi glukosa dengan sangat cepat, lalu mengirimkannya ke dalam darah.

Organisme tubuh dalam setiap detiknya terpaksa harus menyia-nyiakan sel-sel darah merah dalam jumlah jutaan, dan limpa akan mengambil dan merusakkan mereka, akan tetapi liver akan menarik bahan-bahan komposisi sel-sel khususnya zat besinya, yang kemudian akan dia pergunakan untuk membentuk sel-sel darah baru.

Setiap kali ditemukan goresan pada jemari yang menyebabkan keluarnya darah, apabila tidak ada bantuan dari liver dan dia tidak membentuk dan melepaskan fibrinogene yang berguna untuk menutup darah dan darah di tempat goresan tidak mengalami pembekuan, maka darah akan terus-menerus mengalir sedemikian hingga menimbulkan pendarahan dahsyat yang bisa berakhir pada kematian.

Kelenjar yang menakjubkan ini dalam setiap detiknya melakukan aktifitas luar biasa dalam jumlah yang sangat banyak, dan hingga kini telah diketahui adanya sekitar lima ratus aktifitas yang telah dilakukan oleh kelenjar liver, namun hingga kini daftar aktifitas tesebut belum mengalami penyempurnaan.

Aktifitas liver dalam mengubah kerja kelenjar hormon-hormon badan sangatlah penting, sebagai contoh, kelenjar tiroid, apabila mengalami pelepasan yang teramat banyak, akan bisa mengakibatkan seseorang menjadi kurus kering sehingga berbentuk tulang yang bergerak, liver juga akan memusnahkan kelebihan kotoran-kotoran yang berbahaya bagi tubuh dan dia akan menyiapkan simpanan berbagai macam vitamin seperti vitamin-vitamin A, B dan D kompleks.

Minuman-minuman keras beralkohol, nikotin, rokok dan obat-obatan kimia akan menciptakan racun di dalam tubuh manusia, dan tugas liverlah untuk mengurangi dan memperkecil kandungan dan pengaruh racunnya hingga batasan tertentu.

Energi dan kekuatan liver didapatkan dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Liver akan menyiapkan glycogene dari hidrat arang lalu menyimpannya, setelah itu dia akan mengirimkan dengan kecepatan yang pesat atau lamban ke dalam sel-sel tubuh sesuai dengan kebutuhan masing-masing, selain itu dia juga menyimpan bahan-bahan berlemak untuk dipergunakan sewaktu-waktu ketika tubuh melakukan aktifitas yang berat dan membutuhkan banyak energi.

Keistimewaan lain yang dimiliki oleh liver adalah kelenjar ini memiliki kapabilitas dan kemampuan elastis untuk menciut dan melebar. Karena terkumpulnya darah dalam jumlah yang banyak di dalam jantung akan menyebabkan munculnya kelelahan, maka liver akan menarik dan menyedot kelebihan darah tersebut dengan keistimewaan elastisitas yang dimilikinya.

Liver memiliki aktifitas penting lainnya yang menjadi pusat perhatian, dan aktifitas tersebut adalah kemampuannya untuk memperbaharui sel-sel miliknya. Misalnya, suatu ketika para ahli bedah Amerika dalam sebuah operasi bedahnya telah mengangkat sebagian dari liver yang dimiliki oleh salah satu penderita kanker stadium tinggi, berat liver yang diangkat tersebut mencapai 95 persen dari berat aslinya, setelah beberapa bulan berselang, ternyata sel-sel liver ini mulai melakukan pembaharuan dan pertumbuhan hingga menemukan berat sebagaimana sebelum dilakukan pengangkatan.

Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap liver binatang, telah dilakukan alternatif untuk mengangkat sejumlah dari berat liver, dan ditemukan ternyata berat liver yang diangkat pada akhir kerja telah melebihi berat asli liver, dari penelitian ini disimpulkan adanya keberlanjutan hidup yang dimiliki oleh organ tubuh ini.

Namun demikian kadangkala liver pun mengalami kelelahan dan tidak memiliki kemampuan untuk mengangkat beban yang berat, tak bertenaga, lemah dan malas, dan dari sini akan muncul penyaklit gagal liver pada seseorang. Diagnosa mengatakan bahwa biasanya penyebab penyakit ini adalah karena penggunaan minuman beralkohol, dan karena sejumlah besar dari sel-sel liver yang mengalami kerusakan tidak mengalami pembaharuan, maka sel-sel mati ditempati oleh massa yang keras dan benang-benang dari jaringan-jaringan yang masih bertahan.

Dari ujian-ujian mikroskopik yang dilakukan terhadap para penderita penyakit di atas, disimpulkan bahwa sel-sel liver sehat yang secara bertahap akan mengalami kerusakan, dengan sendirinya akan mengalami penggemukan lapisan. Kerusakan sel-sel karena perlawanan yang tidak teraturlah yang telah menyebabkan bahan-bahan nutrisi dikeluarkan dalam keadaan yang tak seimbang untuk melawan serangan-serangan yang terjadi secara kontinu, dan perlawanan semacam inilah yang telah menyebabkan kerusakan pada sel-sel.

Apabila penderita adalah seorang pecandu minuman beralkohol, maka pengobatan dengan metode diet makanan tidak akan ada manfaatnya, karena, seseorang yang berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan ketika perut kosong melarikan dirinya untuk menenggak minuman keras, maka sebenarnya hal semacam ini telah menyebabkan kerusakan liver menjadi semakin berat, dan diet makanan bagaimanapun seimbangnya, karena kosong dari bahan choline[3], tetap tidak akan ada manfaatnya bagi kesembuhan mereka.

Berdasarkan pendapat para ahli kedokteran, penyebab munculnya sebagian dari penderita liver adalah karena ketiadaan bahan-bahan nutrisi utama, yang makanan dari jenis ini biasanya justru dihindari oleh kebanyakan masyarakat.

Salah satu dokter berkebangsaan Amerika bernama Frederick yang telah memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam menyembuhkan ribuan penderita liver, dalam metode penyembuhannya memiliki keyakinan sebagai berikut:

Penyakit liver bisa disembuhkan dengan: tidak mengkonsumsi dan meninggalkan penggunaan segala sesuatu yang memabukkan, menghindarkan diri dan melakukan diet dari makanan yang berkalori tinggi, mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar protein tinggi dan memiliki jumlah hidrat arang yang banyak, dan diet ini akan lebih baik apabila diikuti dengan makanan yang memiliki kandungan vitamin yang mencukupi, dalam masalah ini dokter Frederick juga memberikan vitamin C dosis tinggi kepada para penderita, meskipun liver juga memiliki simpanan berupa sejumlah vitamin B dan vitamin B 12 yang berfungsi untuk membentuk energi dan memunculkan lemak.

Kepada penderita yang penyakitnya berkembang lebih cepat, dia memberikan sari pati liver mentah yang diambil dari kambing, karena di dalam liver binatang ini terdapat kandungan vitamin B kompleks dalam jumlah yang banyak, selain itu dia juga memiliki kandungan sejumlah kecil vitamin-vitamin lainnya.

Karena para penderita liver dengan melakukan rezim makanan dan diet akan bisa disembuhkan, maka akan lebih baik apabila untuk mempertahankan sel-sel liver, kita mempergunakan metode ini. Memperbaiki kualitas aktifitas liver dengan memberikan bahan-bahan penguat yang dibutuhkannya, berarti telah membantu mempertahankan keselamatan sel-selnya.

Tentang munculnya fenomena ketakmampuan fenomena liver dalam melakukan aktifitasnya secara mencukupi, maka pencegahan akan lebih baik dari pada pengobatan. Pencegahan penyakit tidak menyulitkan bagi kita, dengan menghindari makanan yang tak sesuai dan meninggalkan minuman keras berarti kita telah membantu untuk menguatkan kemampuan liver yang merupakan kunci kesehatan dan faktor penting bagi keselamatan tubuh

BIOLOGY :: Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah yang terdapat di dalam tubuh manusia merupakan sebuah perangkat transportasi yang paling sempurna dan menakjubkan di dunia. Sistem ini memiliki panjang pembuluh melebihi panjang seluruh rel kereta api di dunia yang cakupan jaraknya mampu mencapai hitungan antara 100 ribu hingga 150 ribu kilometer. Sistem peredaran darah ini bekerja secara otomatik tanpa henti sepanjang siang malam. Dia bertugas menyiapkan darah lalu mengedarkannya ke seluruh jaringan badan yang membutuhkannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing sel badan tersebut yang jumlahnya bisa melebihi ratusan milyar sel. Dalam aktivitasnya, sistem ini akan membuang sel-sel yang rusak lalu menggantikannya dengan membentuk sel-sel baru berupa sel-sel darah merah, pada setiap detiknya dia mampu menyiapkan satu juta sel darah merah untuk menggantikan sel-sel yang rusak tadi.

Ketika pembuluh-pembuluh pengirim darah mengalami kerusakan, maka sistem ini secara otomatis akan mereparasi dan memperbaikinya. Demikian juga, apabila pembuluh pengirim darah yang sangat halus ini terlobangi oleh sebuah jarum, maka sistem ini dengan segera akan mengatupkannya untuk mengembalikannya sebagaimana keadaan semula.

Ketika terjadi goresan kecil pada permukaan tubuh, maka dia akan bereaksi dengan memunculkan segumpal bulu halus dari bahan fibrine (bahan sejenis albumen darah) yang akan mengambil sel-sel darah lalu membentuk jeli, tanpa adanya gumpalan pencegah ini, maka luka yang paling kecil sekalipun akan mampu menyebabkan terjadinya pendarahan yang bisa berakhir pada kematian.

Dalam setiap menitnya, sistem peredaran darah ini mampu mengedarkan 5 liter darah ke seluruh tubuh yang berarti dalam sepanjang siang dan malam dia mampu menyalurkan lebih dari tujuh ribu liter darah.

Pembuluh arteri tidak hanya berperan sebagai sebuah pipa yang sederhana melainkan merupakan pembuluh hidup yang memiliki kapabilitas sangat menarik, pembuluh inilah yang telah menyebabkan terjadinya denyutan dan detakan jantung.

Jantung akan memompa dan mengirimkan darah secara perlahan ke pembuluh arteri, yang kemudian oleh pembuluh ini akan diatur untuk menciptakan denyutan nadi yang lebih ringan. Pada pertengahan perjalanannya, darah ini akan saling bergabung dan secara perlahan akan memasuki pembuluh-pembuluh darah halus, dan ketika pembuluh-pembuluh ini mati karena tarikan yang sangat kuat, dengan otomatis pembuluh-pembuluh ini akan kosong dari darah.

Pada awalnya, para ahli bedah mengira bahwa pembuluh-pembuluh ini bertugas untuk membawa udara, akan tetapi akhirnya pada tahun 1628 Masehi, Wiliam Harry, seorang dokter berkebangsaan Inggris menemukan aktivitas pembuluh sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah melakukan dua aktivitas, pertama: darah yang memasuki pembuluh-pembuluh untuk mengirimkan nutrisi ke sel-sel tubuh akan membawa bahan-bahan seperti asid-asid amino yang berguna untuk mereparasi jaringan-jaringan badan, juga akan membawa gula yang merupakan sumber energi, serta bahan-bahan mineral lain seperti vitamin-vitamin, hormon-hormon dan oksigen.

Kedua: darah yang kembali ke jantung dengan perantara pembuluh-pembuluh darah halus, dalam perjalanannya kembali, akan mengambil gas karbon, air, sel-sel yang rusak dan serpihan-serpihan yang dihasilkan dari perubahan dan aksi reaksi protein-protein.

aksi dan reaksi apa yang akan terjadi ketika kita menyantap sepotong daging:

Di dalam perut dan usus-usus panjang, fermentasi gastric (lambung perut) akan mengubah protein-protein ke dalam bentuk asid-asid amino. Perlu diketahui bahwa di dalam dinding usus terdapat bulu-bulu halus yang ketika kita letakkan di bawah teropong mikroskop akan terlihat dalam bentuk yang mirip dengan permadani tebal.

Jumlah bulu-bulu halus di atas bisa mencapai hitungan hingga lima jutaan, dimana masing-masingnya tertanam pada sebuah pembuluh halus yang terletak di dalam dinding pori-pori yang merupakan butiran-butiran sangat halus yang menyaring asid-asid amino, getah dan sumsum daging, bahan-bahan yang telah tersaring, akan memasuki peredaran darah, akan tetapi sebelumnya mereka akan mengunjungi liver yang merupakan laboratorium kimia dan pengatur darah.

Liver senantiasa mengontrol jumlah gula darah yang dibutuhkan sebagai bahan makanan otot, dan juga mengontrol asid-asid amino yang dibutuhkan untuk membentuk dan memperbaiki jaringan-jaringan badan.

Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan daging yang banyak, maka darah yang akan memasuki liver pun akan mengandung asid-asid amino yang banyak pula, dan liver akan menyimpan sebagian dari bahan-bahan ini dan mempergunakan sebagian lainnya. Dengan proses ini, darah sebagai bahan nutrisi bagi sel-sel tubuh akan tersedia dan akan dikirimkan hingga sampai pada setiap bagian sel-sel tubuh yang membutuhkannya, misalnya untuk membentuk sebuah otot atau memperbaharui jari yang terbakar.

Gula yang didapatkan oleh darah dari teh manis yang kita hirup, demikian juga yang dihasilkan dari tepung roti dan kentang yang kita makan, pada usus panjang akan berubah menjadi glukosa dan setelah itu akan memasuki liver. Setiap kali glukosa ini mencapai jumlah tertentu, maka liver akan mengubahnya menjadi glycogene, lalu menyimpannya dalam bentuk ini. Ketika otot membutuhkan bahan bakar dan energi, maka glycogene ini akan kembali berubah menjadi glukosa dan secara bertahap akan keluar dari liver. Ketika terjadi aktivitas olah raga yang membutuhkan banyak energi, maka liver ini akan mengambil glukosa simpanannya yang cukup untuk dimanfaatkan dalam waktu sekitar 12 hingga 24 jam.

Lemak-lemakpun merupakan salah satu dari jenis bahan bakar yang dipergunakan oleh tubuh. Setelah melakukan perjalanannya melewati usus, lemak-lemak ini akan berubah menjadi asid-asid lemak dan memasuki getah makanan, dan setiap kali persediaan glycogene yang disimpan oleh liver habis, maka untuk beberapa minggu lamanya liver mampu memenuhi bahan bakar tubuh dengan persediaan dan simpanan yang dia miliki.

Sebagaimana yang telah kami sebutkan, darah membawa berbagai bahan di dalam dirinya terutama bahan-bahan protein yang memiliki jumlah cukup menarik perhatian. Salah satu dari protein-protein mengandung bahan yang digunakan untuk kelenjar tiroid[1], sementara yang lainnya memiliki fosfor yang mempunyai peran sangat penting untuk menguatkan tulang-tulang dan memberikan pertahanan yang kuat bagi gigi.

Di dalam darah senantiasa terdapat satu liter oksigen larut, gas teramat penting ini, di dalam darah akan bergabung dengan hemoglobin, yang kemudian dari proses ini akan dihasilkan warna merah darah sebagaimana yang kita miliki. Meskipun proses ini bisa berlangsung di dalam paru-paru akan tetapi proses kebalikannya terjadi di dalam sel-sel dan juga di dalam sepanjang sistem peredaran darah. Dalam proses ini hemoglobin akan menolak oksigen ke arah darah dan gas karbon akan mengambil darah.

Bagian dari sistem peredaran darah yang sering mendapat perhatian adalah saluran luas dari pembuluh-pembuluh halus yang merupakan pipa-pipa mikroskopik yang menghubungkan ujung pembuluh-pembuluh halus. Pembuluh-pembuluh ini sedemikian halusnya sehingga ketika sel-sel darah merah hendak memasukinya, mereka terpaksa harus melakukannya secara bergilir, di sinilah darah melakukan kewajiban aslinya dan memberikan nutrisi pada sel-sel lalu mengambil sel-sel yang telah rusak dan menyertakannya dalam alirannya.

Masing-masing sel melangsungkan kehidupannya dengan berenang di dalam cairan bergaram yang senantiasa mengalami pembaruan, dan cairan asin tersebut berperan sebagai tempat untuk melakukan pembinaan sel-sel tadi.

Darah halus memiliki beragam sedimen antara lain seperti gas karbon, air, dan sisa-sisa protein yang telah mengalami perubahan, dan sistem peredaran darahlah yang bertugas untuk mengirimkan sedimen-sedimen ini ke dalam liver atau ginjal.

Ginjal merupakan sebuah sistem infiltrasi yang terbentuk dari pipa-pipa sangat panjang yang jumlah ukuran panjangnya bisa mencapai seratus kilometer, bentuk ginjal ini mirip dengan biji-bijian, dan dalam sepanjang siang dan malam dia mampu membersihkan darah hingga mendekati jumlah 200 liter darah. Bahan-bahan berbahaya dan kotor yang terdapat di dalam darah khususnya urea, amoniak dan kerak-kerak dari sisa makanan akan diubahnya menjadi urine yang kemudian akan dikeluarkan, sementara 178 liter cairan yang bersih akan dikirimkannya kembali ke dalam darah.

Liver akan mengontrol asid-asid amino dan gula darah, sedangkan ginjal bertugas untuk menyeimbangkan bahan-bahan mineral darah.

Darah yang memasuki ginjal bisa jadi memiliki kandungan garam sodium, magnesium dan fosfat dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam keadaan ini kedua ginjal akan meletakkan mineral-mineral garam tersebut dalam pengawasannya untuk membatasi jumlah masing-masingnya. Ketika darah meninggalkan kedua ginjal, maka dia akan membawa sejumlah bahan-bahan mineral garam yang dibutuhkan oleh anggota tubuh yang secara urgensi harus memiliki bahan-bahan tersebut, lalu mengirimkannya kepada sel-sel tubuh yang membutuhkanya, dan darah ini akan melakukan tugas-tugas di atas dengan sangat cermat.

Berdasarkan metode lama, kecepatan aliran darah bisa ditentukan dengan cara menyuntikkan cairan asin ke dalam pembuluh darah. Cairan ini akan disuntikkan melalui pembuluh darah yang terletak di pergelangan kaki, lalu waktu yang dibutuhkan sejak dilakukan penyuntikan hingga sampainya cairan asin ini ke indera perasa yaitu lidah, akan dihitung dengan menggunakan sebuah alat penghitung waktu yang sangat detail bernama chronometer.

Akan tetapi pada era kontemporer, kecepatan aliran darah telah bisa diukur dengan alat ukur tertentu yang menggunakan bahan radioaktif. Dari pengamatan yang dilakukan dengan alat ini, para spesialis sampai pada kesimpulan bahwa batasan normal kecepatan aliran darah, pada setiap detiknya mampu menempuh jarak hingga limabelas sentimeter. Pengontrolan aliran darah pada setiap detik merupakan pekerjaan yang sangat susah dan menuntut kecermatan tinggi dan hal ini bergantung pada pusat urat-urat saraf dan pembuluh kapiler.

Cairan-cairan saraf yang bergerak dari otak ke arah dinding otot-otot pembuluh, akan memberikan perintah yang in-active atau perlahan, perintah ini lalu akan diterima oleh klep pengatur darah yang akan terbuka dan tertutup secara otomatis. Misalnya, apabila pada hari yang sangat panas, seseorang berbaring di samping kolam air, maka aliran darahnya bisa tetap berada dalam keadaan yang tenang dan pembuluh-pembuluh halusnya kosong, hal ini dikarenakan, ketika seseorang berada dalam keadaan yang tenang dan santai, sel-sel tubuhnya tidak banyak membutuhkan energi. Akan tetapi, begitu orang tersebut menceburkan dirinya ke dalam kolam, maka pusat penggerak saraf dan otot-ototnya dengan cepat akan melakukan aktivitas, dan otot-ototnya akan segera melahap glukosa-glukosa miliknya lalu berusaha untuk segera membuang sedimen-sedimen karbon yang ada di dalamnya.

Di dalam tubuh terdapat pula cabang lain yang memegang peran penting untuk mengontrol aliran darah, salah satunya terletak pada bagian atas perut yang juga merupakan salah satu dari saluran saraf. Apabila terdapat benturan mengenai bagian ini maka saluran tipis ini akan segera mengalami kerusakan dan pembuluh-pembuluh halus yang terdapat di dalam perut akan mengalami pembengkakan. Dengan adanya pembengkakan, darah akan tersedot ke lokasi ini dalam jumlah yang besar, yang hal ini akan menyebabkan otak mengalami kekurangan persediaan darah, dan kekurangan persediaan darah pada otaklah yang kemudian menyebabkan penderita menjadi pingsan.

Setelah makan siang atau makan malam, peristiwa semacam ini pun akan terjadi, hanya saja, dengan kualitas yang tidak terlalu parah. Ketika darah yang digunakan untuk mencerna makanan memberikan perhatiannya pada kondisi perut, maka otak akan menerima darah kurang dari jumlah yang seharusnya dia terima, reaksi yang akan muncul dari keadaan ini adalah timbulnya rasa mengantuk pada seseorang, karena alasan inilah sehingga sering dikatakan bahwa setelah makan seseorang harus menghindarkan diri dari pergi ke air, karena apabila darah yang sampai pada sistem pencernaan dan otot-otot tidak mencukupi, maka akan bisa terjadi kekacauan pada tubuh yang berakibat sangat fatal.

Jumlah sel-sel darah merah yang dimiliki oleh orang dewasa kira-kira berkisar antara enam hingga tujuh liter, dimana dalam jumlah sebanyak ini terdapat sekitar 30 ribu milyar sel. Sel-sel ini beroperasi di dalam inti tulang dan dalam setiap menitnya mampu menciptakan 72 juta sel setara yang kemudian akan menghilang, dan umur terpanjang dari kehidupannya adalah 30 hari.

Sel-sel darah merah, yang menjadi target serangan dari tambahan-tambahan mikroskopik sel yang mirip dengan lautan bintang ketika melewati liver, akan menjadi musnah dan menghilang, akan tetapi organ-organ tubuh senantiasa akan menyimpan 85 persen dari sel-sel ini, dan simpanan ini akan dikirimkan oleh darah ke inti tulang, kemudian inti tulang akan melakukan proses untuk mempersiapkan hemoglobin baru.

Di dalam tubuh manusia, selain terdapat sel-sel darah merah, terdapat pula sel-sel darah putih yang memiliki tugas untuk melakukan penyerangan kepada bakteri dan infeksi-infeksi serta kerusakan darah yang ada di dalam tubuh, sebagian dari sel-sel darah putih ini akan menyerang mikroba-mikroba lalu memakannya.

Di dalam darah terdapat pula sebuah bahan yang dipergunakan untuk melakukan penggumpalan, dimana para ilmuwan dan para ahli kimia hingga kini belum mampu menemukan substansinya. Selain itu, di dalam darah juga bisa ditemukan adanya material lain yang sangat signifikan, dimana material ini sangat berguna untuk menentukan jenis dan golongan darah yang dimiliki secara khusus oleh setiap individu. Hingga saat ini telah ditemukan dua hingga tiga jenis darah dan sebagaimana yang kita ketahui, akhir-akhir ini telah dilakukan pengaturan yang rapi dalam menyusun berkas-berkas jenis darah untuk masing-masing individu.

Sebagaimana yang telah kami jelaskan, masing-masing struktur sistem perangkat pengatur darah dan jaringan-jaringan pembuluh halusnya, demikian juga cairan darah, memiliki kekhususan yang sangat menarik dan menakjubkan, demikian juga bahan-bahan yang mengkomposisi darah pun tidak kalah menakjubkan, dengan melakukan pengamatan yang lebih mendalam terhadap struktur serta aktifitas yang dilakukannya secara kontinu dan tiada henti ini akan membuat kita menundukkan kepala dengan takdzim di hadapan Tuhan Sang Pencipta.

BIOLOGY :: Sistem Pernafasan

Bernapas terdiri atas 2 proses/fase yaitu:

1. Inspirasi: proses memasukkan udara pernapasan melalui rongga hidung menuju paru-paru.
2. Ekspirasi: proses mengeluarkan udara sisa pernapasan keluar rongga hidung.

Kapasitas paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Udara tidal yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat
pernapasan biasa. Jumlah Volume udaranya sebesar 500 ml.

2. Udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah
inspirasi biasa, Besar volume udaranya 1,5 liter.

3. Udara suplementer yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.

4. Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk
melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara
tidal, udara komplementer dan udara suplementer. Jadi besarnya
volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.

5. Udara Residu yaitu udara yang masih terdapat dalam paru-paru
setelah melakukan respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih
500 ml.

6. Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru.

Sistem pernapasan pada manusia dapat mengalami berbagai kelainan dan penyakit, antara lain: asfiksi, TBC, dipteri, bronchitis, faringitis, pleuritis, sinusitis, SARS, asma, kanker paru-paru

CARA PENCEGAHAN :
  1. Menanam tumbuhan di lingkungan sekitar rumah
  2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
  3. Diusahakan tempat tinggal jauh dari pabrik
  4. Bila telah terjadi alergi pada sistem pernapasan, pencegahannya yaitu menghindarkan diri dari segala sesuatu yang menyebabkan alergi kambuh

Ekosistem

gerak matahari